Pengembangan bawang putih (khususnya benih) di Kecamatan Sembalun merupakan salah satu kabupaten yang ditunjuk oleh kementerian Pertanian sebagai penyedia sumber benih bawang putih Nasional dengan varietas Sangga Sembalun yang merupakan benih yang sangat cocok dikembangkan selain di Nusa Tenggara Barat.
Melalui klaster yang dikembangkan dengan pendekatan integrated farming melalui demplot seluas 1 Ha yang melibatkan 20 orang anggota kelompok Makem sebagai champion dan telah mampu menjadi percontohan di Kabupaten Lombok Timur.
Dengan luasan yang dimiliki selain demplot seluas 1 ha, hingga saat ini, lahan kepemilikan kelompok dengan luas areal 20 Ha (lahan sawah/tegalan) secara keseluruhan belum menerapkan total organik, karena masih minimnya keterbatasan bahan baku pupuk (Kohe) sebagai pupuk bokashi.
Pengembangan klaster bawang putih di Kecamatan Sembalun tidak hanya bagaimana menghasilkan benih yang berkualitas, namun melalui upaya penyehatan tanah juga sudah dilakukan, hal itu bertujuan untuk mengembalikan kesehatan dan kesuburan tanah yang selama ini memiliki unsur hara yang sangat miskin karena penggunaan pestisida kimia yang berlebihan.
Melalui penerapan program klaster, munculnya kesadaran akan pentingnya kesehatan menjadi semangat kepada kelompok champion untuk berkomitmen dalam pengembangan produk organik dengan pemanfaatan kohe dan bahan baku pembuatan pupuk (padat/cair) sebagai media untuk menuju total organik.
Adapun tujuan pelatihan Double Cromosom antara lain:
- Meningkatnya pengetahuan Kelompok dalam mengembangkan teknologi double cromosom.
- Kelompok dapat menerapkan tenologi baru sebagai upaya perbanyakan bawang putih konsumsi selain benih.
- Pengembangan benih bawang putih menjadi bawang putih konsumtif.
- Kelompok memiliki kemampuan (selanjutnya) dalam memperluas pengembangan bawang putih double cromosom.
Narasumber kegiatan ini