Mahalnya Harga Buah Turunkan Daya Saing Ekspor

Kegiatan Panen Bersama di Kebun Percobaan PKHT

KEPALA Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (IPB) Awang Maharijaya mengatakan potensi pasar ekspor hortikultura, terutama buah-buahan, masih sangat besar. Sayangnya, harganya terbilang mahal sehingga sulit berdaya saing di level ekspor.

“Ketika ada investor datang untuk produksi buah-buahan di Indonesia, investor akan mempertimbangkan ulang karena harga buah Indonesia sangat tinggi untuk ukuran ekspor,” paparnya dalam dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IV DPR, kemarin.

Mahalnya harga buah di Indonesia, sambungnya, lantaran sistem produksi yang belum terstandar dan area penanam belum luas. “Termasuk belum terkorporasi dengan baik. Alha….

Artikel lengkap dapat dilihat disini 

Tingkatkan Kualitas Bawang Putih Lokal, BI Solo Gelar Capacity Building Bagi Petani

Bank Indonesia bersama Dinas Pertanian Boyolali menggelar capacity building bagi kelompok tani anggota klaster bawang putih dari Kabupaten Boyolali dan Karanganyar.

Pelatihan di Selo, Boyolali itu difokuskan pada penerapan Good Agricultural Practices Teknologi Pertanian dengan perlakuan ultrafine nubbles dan teknologi penyinaran lampu ultraviolet untuk budidaya bawang putih.

Kegiatan itu menghadirkan Prof Aris Purwanto dan Dr Awang Maharijaya dari Institut Pertanian Bogor, bersama tim ahli teknologi air ultrafine bubbles.

https://solo.suaramerdeka.com/ekonomi/pr-05307858/tingkatkan-kualitas-bawang-putih-lokal-bi-solo-gelar-capacity-building-bagi-petani

 

Uji keunggulan varietas cabai rawit BONITA IPB

Uji keunggulan varietas cabai rawit BONITA IPB dilakukan di empat lokasi, yaitu di Kota Bogor, Kabupaten Kolaka, Kota Palembang dan Kabupaten Aceh.

Uji keunggulan varietas cabai rawit BONITA IPB di Kota Banda Aceh

Uji keunggulan varietas cabai rawit BONITA IPB di Kota Bogor

Uji keunggulan varietas cabai rawit BONITA IPB di Kabupaten Kolaka

Uji keunggulan varietas cabai rawit BONITA IPB di Kota Palembang

Promosi Nenas PK-1 sudah sampai Jepang!

Bertempat di Convention Hall Kobe University, Kobe, Jepang, Dr. Awang Maharijaya (Kepala PKHT) pada selasa (16/10) berkesempatan untuk mengenalkan varietas unggul baru Nenas PK-1 dalam acara Indonesia Innovation Day (Indonesia ID) 2018.  Acara Indonesia ID 2018 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Peguruan Tinggi (kemenristekdikti). Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kemenristekdikti dalam rangka percepatan hilirisasi hasil riset dan inovasi Indonesia ke pasar dan industri, baik dalam skala domestik maupun Internasional. Melalui kegiatan ini telah dihasilkan lebih dari 20 kerjasama internasional terutama dengan mitra dari Jepang. Penandatanganan perjanjian 20 kerja sama antara PUI dengan mitra Jepang di ajang IID 2018 tersebut dilakukan dalam bentuk kerja sama industrialisasi dan pemasaran produk, membangun kapasitas kolaborasi kesiapan suatu produk maupun kerja sama dalam bidang riset dan pengembangan produk-produk PUI. Salah satu kerjasama yang dihasilkan adalah kerjasama riset dan kerjasama publikasi ilmiah antara PKHT dengan Japan Society for Horticulture Science (JSHS) dan University of Tokyo.

Indonesia ID 2018 (2)

Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) merupakan salah satu Pusat Unggulan IPTEK (PUI) yang bergerak dalam bidang hortikultura tropika. Dalam kesempatan Indonesia Innovaton Day 2018 ini, PKHT berkesempatan untuk mempersentasikan produk unggulan hasil inovasinya, dimana Nenas PK-1 menjadi produk yang disampaikan. Sebanyak 10 produk unggulan dari 41 produk berkesempatan untuk mempersentasikan produknya, salah satunya Nenas PK-1.  Selain berhasil dalam melakukan 20 kerja sama, IID 2018 di Kobe Jepang ini memamerkan 41 produk-produk litbang PUI yang terdiri dari 19 bidang pangan pertanian (food agriculture), 3 bidang energi (energy), 9 bidang kesehatan obat (healthcare), 3 bidang sosial-budaya (social-culture), 5 bidang telekomunikasi, informasi, dan komunikasi (ICT), dan 5 bidang kemaritiman (maritime).

 

Indonesia ID 2018 (3)

Pelatihan Pengembangan Buah Ungggulan di Kab. Sijunjung, Sumatera Barat

Bertempat di convention hall Hotel Bukik Gadang, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Rabu (18/9) Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) LPPM IPB bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) mengadakan Pelatihan Pengembangan Buah Unggulan Indonesia yang dihadiri oleh 80 petani buah Kabupaten Sijunjung.
Pelatihan Buah Unggulan kali ini difokuskan pada komoditas Durian dan Jeruk, dimana kedua komoditas tersebut merupakan komoditas unggulan potensial di Kabupaten Sijunjung. Pelatihan mengenai Good Agricultural Practices (GAP) Jeruk disampaikan Oleh Dr. Rahmad Suhartanto dan materi GAP Durian disampaikan Oleh Kusuma Darma. Selain pemberian materi pelatihan, dalam kegiatan ini juga didiseminasikan bibit jeruk, durian dan pepaya hasil inovasi Start Up Pembibitan Buah Nusantara sebanyak 320 bibit jeruk, 320 bibit durian serta 80 pack (2400) benih pepaya Callina.

Dalam paparannya, Dr. Suhartanto dan Kusuma Darma menyampaikan bahwa Kabupaten Sijunjung memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan buah nusantara terutama Durian, Jeruk dan Pepaya. Hal ini dikarenakan kondisi agroklimatnya yang sesuai untuk produksi ketiga komoditas tersebut. Harapannya 3 tahun kedepan setelah pelatihan dan diseminasi bibit/ benih serta teknologi, masyarakat kabupaten Sijunjung sudah dapat merasakannya manfaatnya. Oleh karena itu, penting bagi Petani serta Masyarakat memperhatikan teknik budidaya yang baik, karena selama ini kebun buah masyarakat umumnya tidak dipelihara secara intensif.