TEKNOLOGI TRUE SHALLOT SEED (TSS) SEBAGAI BAHAN TANAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BAWANG MERAH

Abstrak. Produksi bawang merah konvensional dengan penanaman umbi terus-menerus menyebabkan akumulasi patogen, terutama virus. Masalah ini dapat diatasi dengan penggunaan benih sejati bawang merah (True Shallot Seed – TSS). Produksi TSS di Indonesia menghadapi kendala faktor iklim, terutama fotoperiode. Kendala iklim dicoba diatasi dengan vernalisasi, giberelin (GA) dan fotoperiode. Percobaan vernalisasi (tanpa dan dengan vernalisasi) dan perlakuan GA (0, 50, 100, 200 ppm) dilakukan di rumah kaca
pada tanaman dalam polibag. Perlakuan fotoperiode dilakukan dengan perlakuan fotoperiode alami (waktu tanam minggu IV Juni 2011 dan minggu IV September 2011) dan GA (0, 50, 100, 200 ppm) dilakukan di lapangan. Hasil percobaan menunjukkan vernalisasi umbi bibit 100C selama 3 minggu merupakan penentu pembungaan bawang merah. Perlakuan GA meningkatkan persentase tanaman berbunga dua sampai tiga kali lipat pada tanaman dari umbi yang divernalisasi, tetapi tidak berpengaruh pada tanaman dari umbi tanpa vernalisasi. Hasil percobaan fotoperiode dan GA belum dapat dilaporkan secara lengkap karena masih berlangsung.

Kata kunci: Benih sejati bawang merah, fotoperiode alami, giberelin, vernalisasi.

Selengkapnya

STUDY PENINGKATAN KUALITAS BUAH MANGGIS

Abstrak. Cemaran getah kuning atau gamboge adalah masalah utama yang membatasi ekspor buah manggis. Masalah ini dihipotesiskan berkaitan dengan kandungan kalsium yang rendah dalam perikarp buah manggis. Karena kalsium adalah hara yang immobil dan penyerapan sangat dipengaruhi oleh transpirasi, tidak mudah untuk meningkatkan kandungan kalsium dalam perikarp. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk membuktikan peran kalsium dalam mengendalikan cemaran getah kuning dalam buah-buahan manggis, (2) untuk menyelidiki waktu yang tepat dari aplikasi kalsium lewat tanah yang efektif untuk mengendalikan cemaran getah kuning, (3) untuk menyelidiki sumber dan dosis kalsium yang efektif mengontrol cemaran getah kuning. Untuk mencapai tujuan ini dilakukan tiga percobaan. Percobaan I penyemprotan buah manggis dengan CaCl2 dengan frekuensi 2,4 atau 6 kali pada dosis 0,12 24 dan 36g/1. Percobaan II pemberian kaptan melalui tanah: (1) tidak dipupuk kalsium sebagai kontrol, (2) pada saat anthesis, (3) pada awal tahap 1 pertumbuhan buah (14 hari setelah anthesis), (4) pada akhir tahap 1 (28 hari setelah anthesis), (5) pada saat anthesis dan awal tahap 1, (6) pada saat anthesis dan akhir tahap1, (7) pada awal dan akhir tahap 1, (8) pada anthesis, awal dan akhir tahap 1. Percobaan III dilakukan aplikasi dolomit atau kaptan (pada 0, 2, 4, 6ton / haCa). Hasil penelitian menunjukkan bawa kalsium yang memiliki peran positif dalam mengontrol cemaran getah kuning buah manggis. Penyemprotan CaCl2 enam kali dengan dosis 24g/l efektif untuk mengurangi cemaran getah kuning pada aril tanpa pengerasan pericarp pada saat panen dan setelah 20 hari penyimpanan. Pemberian kalsium lewat tanah 2 kali pada saat anthesis dan akhir tahap1efektif mengurangi cemaran getah kuning kuning pada aril dan kulit buah, serta peningkatan kalsium dalam endocarp. Aplikasi dari 9 ton/ hadolomit (2 ton Ca/ha) dapat mengurangi cemaran getah kuning di aril dan kulit buah manggis.

Kata kunci: Cemaran getah kuning, kalsium, aril, perikarp, dolomit, kaptan.

Selengkapnya

PENGARUH LINGKUNGAN (SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH SERTA IKLIM) TERHADAP CEMARAN GETAH KUNING BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

Abstrak. Getah kuning pada daging buah manggis merupakan masalah utama dalam ekspor manggis. Getah kuning sebenarnya adalah getah yang dihasilkan secara alami pada setiap organ manggis, kecuali pada akar. Getah kuning menjadi persoalan manakala getah ini keluar dari salurannya yang pecah dan mengotori aril (daging buah) atau kulit buah manggis. Saluran getah kuning yang pecah berkaitan dengan pecahnya dinding sel epitel penyusun saluran getah kuning diduga kuat dipengaruhi oleh ketersediaan hara, terutama
Ca dan B, dan keseimbangan antar hara di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara komprehensif peranan unsur hara dalam tanah dan kulit manggis dalam mengendalikan cemaran getah kuning pada buah manggis. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketersediaan Ca dan B di tanah dan akumulasi kedua hara tersebut di jaringan endokarp berperan langsung menurunkan cemaran getah kuning, sedangkan hara Mn berperan sebaliknya. Keterkaitan ketersediaan hara di tanah dan akumulasinya di jaringan endokarp mendukung bukti bahwa tiga jenis hara, yaitu Ca, B, dan Mn adalah kunci utama dalam mengendalikan cemaran getah kuning.

Kata kunci: Kalsium, boron, mangan, sel epitel, endokarp.

Selengkapnya

Pameran Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2015

Puncak kegiatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional diselenggarakan tanggal 13- April 2015 bertempat PUSPITEK Serpong Tanggerang. Kegiatan puncak Harteknas di buka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Ir Joko Widodo, ikut hadir mantan Presiden Republik Indonesia Bapak Prof Dr. Ing BJ Habibi dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

ind inovation summit