Peningkatan Produktivitas Bawang Merah secara Terpadu dengan Best Practices Presisi dan Pertanian ramah Lingkungan

Penelitian best practices bawang merah ini terdiri dari empat sub topik penelitian. Sub topik penelitian itu antara lain: (1) penggunaan pupuk organik dan pembenah tanah untuk meningkatkan kesehatan tanah dalam rangka peningkatan produksi; (2) penggunaan drone untuk pemantauan serangan penyakit di lapangan; (3) penggunaan best practices presisi budidaya bawang merah untuk mencukupi kebutuhan air dan hara tanaman sehingga kegiatan budidaya menjadi lebih efisien; dan (4) penggunaan teknologi pengendalian hama minim pestisida (light trap, feromon, dan shading net) untuk menghasilkan bawang merah ramah lingkungan dan minim biaya produksi.

Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu penggunaan pembenah tanah PGPR, pupuk kandang sapi yang sudah matang, residu biokonversi BSF yang diperoleh dari Balai Riset Budidaya Ikan Hias, Depok. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan IPB, Tajur.

Luaran wajib pada penelitian ini adalah buku berupa monograf yang saat ini masih dalam proses penulisan dan masih dalam tahap draft. Monograf yang sedang disusun berjudul “Best Practices Presisi Budidaya Bawang Merah” menjabarkan teknik budidaya bawang merah yang terbaik dengan mengombinasikan berbagai teknologi presisi yang dapat diterapkan oleh petani. Penggunaan teknologi presisi ini sangat mendukung pertanian ramah lingkungan karena pupuk anorganik yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan juga didukung oleh pemberian pupuk organik sebagai pembenah tanah dipadukan dengan teknik pengendalian hama dan penyakit minim pestisida sintetik.

Gambar 1. Kondisi percobaan penggunaan pembenah tanah dan pupuk organik di KP IPB Tajur

Gambar 2. Citra digital dalam warna asli untuk perlakuan best practices, pupuk organik dan kontrol

Pengembangan Genotipe Avokad Unggul Spesifik Lokal

Avokad merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Saat ini tanaman avokad di Indonesia masih merupakan tanaman pekarangan dan belum dibudidayakan dalam skala kebun komersial. Akibatnya avokad Indonesia tidak dapat menembus pasar ekspor, sehingga perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk tercapainya peningkatan produksi avokad bermutu di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang dan berbagai hal yang sedang dilakukan, di antaranya: 1) survey dan identifikasi calon varietas potensial dari beberapa tempat di Kota dan Kabupaten Bogor, 2) melakukan koleksi jenis-jenis unggul potensial yang diperoleh dari hasil survey dan identifikasi calon varietas potensial dari beberapa tempat di Kota dan Kabupaten Bogor , 3) pembuatan bibit sambung pucuk maupun okulasi dari varietas potensial. Sedangkan kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan adalah:  4) pembuatan kebun entres varietas unggul, 5) pemutihan/pelepasan varietas unggul dan 6) melakukan top working untuk penggantian avokad rakyat berkualitas rendah dengan batang atas dari varietas unggul dan/atau penanaman baru avokad unggul di daerah tertentu bekerjasama dengan pemerintah daerah maupun swasta yang berminat. Tahun pertama kegiatan penelitian sudah dilakukan identifikasi pada beberapa klon avokad unggul yang memiliki potensi untuk dilepas sebagai calon varietas avokad unggul baru. Identifikasi dan karakterisasi dilakukan sejak akhir bulan Juni 2020, hasilnya diperoleh sedikitnya lima klon avokad yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai calon varietas avokad baru. Pada kegiatan penelitian ini juga dilakukan koleksi berbagai klon avokad potensial hasil eksplorasi dan identifikasi pada awal penelitian berjalan. Klon avokad potensial ini ditanam di kebun koleksi plasma nutfah kebun percobaan PKHT IPB. Bulan Desember 2020, sudah diperoleh 500 benih hasil perbanyakan sambung pucuk dari 5 klon avokad potensial sebagai prasyarat untuk pelepasan varietas avokad unggul baru. Selain itu tersedia juga benih tanaman avokad sebanyak 500 polibag sebagai calon batang bawah. Selanjutnya benih batang bawah ini akan disambung pucuk/grafting dengan mata tempel/entres yang diperoleh dari klon avokad unggul calon varietas baru pada kegiatan penelitian Tahun kedua.  Draft buku panduan untuk Program dan Bahan Penyuluhan Budidaya, Panen dan Pascapanen Avokad sudah siap untuk diterbitkan.

Kata Kunci : klon, grafting, top working; varietas

Gambar 1. Penyediaan 1000 benih avokad calon batang bawah untuk disambung pucuk dengan berbagai klon avokad unggul untuk koleksi plasma nutfah

Gambar 2. Perbanyakan benih sambung pucuk klon avokad potensial sebagai prasyarat pengajuan pelepasan varietas avokad baru

Gambar 3. Draft buku teknik budidaya avokad sebagai bahan diseminasi SOP produksi avokad

Sistem Perangkat Cerdas Prediksi Perubahan Kualitas Buah Klimaterik Tropika

Potensi ekspor buah-buahan Indonesia cukup terbuka di pasar dunia, mengingat buah tropis memiliki kekhasan dan hanya dihasilkan oleh negara tropis. Komoditas buah menjadi salah satu sektor andalan yang menopang pertumbuhan investasi dan ekonomi nasional. Namun masih banyak permasalahan yang menjadi hambatan ekspor untuk komoditas buah-buahan di Indonesia. Tidak terstandarnya kualitas buah yang dihasilkan oleh para petani sebagai salah satu adanya penolakan produk ekspor buah sehingga menyebabkan terjadinya limbah makanan dan kerugian bagi para eksportir. Negara tujuan ekspor mulai ketat dalam penerapan persyaratan fitosanitari, keamanan pangan, dan persyaratan mutu. Dalam aspek mutu, sebagian besar mutu buah yang dihasilkan petani harus memenuhi persyaratan bentuk, ukuran, rasa dan persyaratan kualitas lainnya yang diminta oleh konsumen. Oleh karena itu kegiatan penyiapan pada rumah kemas, seperti: sortasi, grading, pembersihan, dan pengemasan menjadi faktor utama dalam menjamin mutu, kualitas dan keamanan ekspor buah. Selain hambatan mutu atau kualitas, ekspor buah terganjal biaya logistik yang tinggi. Umur simpan buah yang terbatas mengharuskan eksportir memilih pengiriman menggunakan pesawat.

Pada rencana penelitian ini akan dibuat sistem perangkat cerdas prediksi perubahan kualitas buah klimaterik tropika yang dapat digunakan oleh pemilik rumah kemas dalam menentukan produk yang akan dikirim, tujuan ekspor dan moda transportasinya. Pada luaran tahun pertama akan dihasilkan pemodelan klasifikasi dan prediksi kualitas buah dan prototipe awal aplikasi berbasis mobile dengan menggunakan Artificial Intelligence (AI). Pada tahun kedua dihasilkan luaran prototipe alat deteksi kualitas mangga berbasis NIRS dan sistem cerdas berbasis IoT untuk logistik serta publikasi pada jurnal internasional, HKI dan paten sederhana. Dengan luaran ini dapat digunakan oleh rumah kemas dalam sortasi dan grading sehingga mutu buah dapat seragam sesuai dengan kualitas dan permintaan konsumen dan sistem cerdas akan membantu pihak rumah kemas dalam meningkatkan ekspor serta nilai ekonomis dari buah. Sistem ini dapat memprediksi indeks kematangan dan kualitas buah saat sampai di tujuan dengan pilihan moda transportasi sehingga akan mencegah kerugian dan limbah ekspor. Sistem ini juga mampu mensimulasikan perlakuan penyimpanan dan pendinginan seperti apa supaya kualitas tetap optimal saat sampai di konsumen.

PENGAMBILAN DATA NON DESTRUKTIF

  1. Pengambilan data menggunakan Spektroskopi NIR dengan panjang gelombang 740-1050 nm (Scio Portabel) dan 1000-2500 nm (NIR Bucchi)
  2. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 2 Desember 2020 di LAB TBS FATETA IPB Kampus Dramaga
  3. Pengambilan data dilakukan menyesuaikan Hari 0, Hari 2, Hari 4, Hari 6 dan Hari 8

Decision Support System Towards Precision And Smart Farming For Vegetable Production

Penerapan teknologi fertigasi dalam pertanian presisi harus didukung oleh metode rekomendasi pemupukan yang spesifik lokasi. Program FERADS Decision Support System dapat digunakan untuk memudahkan petani dalam penetapan rekomendasi pemupukan secara presisi berdasarkan analisis tanah, Penggunaan sensor untuk irigasi dan pemanfaatan energi alternatif juga diperlukan agar teknologi ini dapat menjangkau seluruh areal pertanian di Indonesia. Selanjutnya program FERADS diaktualisasi dengan program NUTRIGADS. NUTRIGADS adalah mesin yang dapat menerjemahkan hasil rekomendasi pemupukan yang dihasilkan oleh program FERADS berupa aplikasi pupuk secara presisi yang dapat dikontrol secara remote.

Diseminasi secara luas integrasi program FERADS dan mesin aplikasi NUTRIGADS pada pertanian presisi untuk produksi tanaman sayuran di Indonesia harus diawali oleh beberapa kegiatan validasi dan aktuasi serta penyempurnaan di lahan produksi tingkat petani. Integrasi program FERADS dan mesin aplikasi NUTRIGADS sebagai pendukung produksi tanaman sayuran secara presisi (melalui program VEGADS) selanjutnya secara lebih luas dapat diterapkan di setiap sentra produksi tanaman sayuran untuk menyongsong era pertanian 4.0. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Konversi hasil analisis tanah pada berbagai metode ekstraksi terbaik untuk setiap jenis tanaman sayuran terhadap pelarut Mechlich-1; 2) Validasi FERADS Decision Support System untuk penetapan rekomendasi pemupukan pada tanaman sayuran utama; 3) Aktuasi hasil formulasi FERADS dengan menggunakan mesin Fertigasi NUTRIGADS; dan 4) Validasi program VEGADS untuk perencanaan produksi tanaman sayuran berdasarkan permintaan pasar.

Luaran yang akan dicapai antara lain pada tahun pertama mendapatkan koefisien konversi berbagai metode ekstraksi terbaik terhadap pelarut Mechlich-1 pada berbagai jenis tanah dan tanaman sayuran, serta metode penetapan dosis optimum pemupukan P dan K berdasarkan faktor koreksi jenis tanah dan tanaman sayuran. Pada tahun kedua yaitu menghasilkan metode rain sensor pada operasi NUTRIGADS dengan spray hose¸ metode penggunaan timer controller pada NUTRIGADS, serta metode dan frekuensi serta volume aplikasi fertigasi melalui NUTRIGADS. Pada tahun ketiga yaitu dihasilkan database VEGADS untuk membangun perencanaan produksi menggunakan Precision and Smart Crop Management, metode kalibrasi penggunaan program VEGADS berdasarkan formulasi rekomendasi FERADS, serta metode aplikasi program FERADS, NUTRIGADS dan VEGADS untuk produksi tanaman sayuran secara presisi yang dapat dikontrol secara remote.

Validasi Nutrigads menggunakan data rekomendasi Ferads.

Detail indikator sbb: (Dokumen hasil validasi Nutrigads dengan data input sesuai rekomendasi Ferads)

 

Gambar 1. Kegiatan penelitian penerapan teknologi fertigasi dalam pertanian presisi

Difusi Produk Inovasi Bibit Buah Bermutu Indonesia

Untuk memulai pengembangan perkebunan skala perkebunan dan terintegrasi diperlukan bibit buah dengan varietas yang jelas dan kualitas yang juga terstandard. Pemilihan dan pengembangan varietas-varietas unggul serta teknik perbenihan yang baik dan efisien menjadi faktor penting untuk dapat mengatasi masalah rendahnya produktivitas, kualitas, kontinyuitas, konsistensi, dan efisiensi. Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM – IPB akan mengadakan kegiatan difusi produk inovasi bibit buah ungulan nusantara untuk meningkatkan dayasaing dalam rangka menggerakkan industri buah nasional yang dimulai dari revitalisasi kebun masyarakat.

Sampai bulan Mei 2019, semua kegiatan difusi produk inovasi bibit buah bermutu Indonesia telah dilaksanakan di 17 Kabupaten yang ditetapkan. Selain itu juga sudah didesiminasikan sebanyak 10.200 bibit buah bermutu dan 2.550 pack benih pepaya hasil inovasi PKHT ke 17 daerah tersebut. Selain 17 Kabupten yang ditetapkan, diseminasi bibit buah juga dilakukan ke 8 Kabupaten lainnya sebanyak 2.400 bibit. Kegiatan berjalan dengan lancar dan masyarakat menyambut dengan antusias. Kendala teknis tidak ditemukan dalam kegiatan ini. Kendala yang ditemukan adalah terlambatnya pencairan dana dan lambatnya proses administrasi.

Kegiatan penelitian lainnya yang dilakukan PKHT adalah:

  1. Work plan in the field of the Evaluation Vegetable Genetic Resources kerjasama dengan JATAFF
  2. Pengembangan bawang merah di Namjuk
  3. Controling of Spodoptera exigua by non-chemical methods (EAWINDO)
  4. Pengembangan Varietas Unggul Bawang Putih

Start Up Industri Pengembangan Bibit Buah Tropis Untuk Mendukung Program Nasional Revolusi Oranye

Tujuan jangka panjang dari kegiatan ini adalah berkembangnya industri buah-buahan nasional yang berdayasaing sehingga dapat memenuhi kebutuhan buah nasional sekaligus mensubstitusi buah impor, dan menjadikan buah nusantara sebagai sumber pendapatan baru baik melalui penumbuhan agroindustri maupun ekspor buah nusantara. Adapun tujuan jangka pendek dari kegiatan pengembangan industri bibit buah nusantara ini adalah: 1) Mengembangkan sistem produksi pembibitan buah-buahan nusantara yang terstandarisasi, dengan infrastruktur yang memadai dan menjadi contoh dalam sistem perbenihan/pembibitan buah nasional, 2) Membentuk sistem dan jaringan produksi serta pemasaran bibit buah nusantara dengan para penangkar di berbagai sentra produksi, 3) Melaksanakan produksi pembibitan buah varietas unggul bermutu yang memiliki prospek pasar nasional maupun internasional (ekspor dan subtitusi impor).

Dengan tujuan yang ditetapkan tersebut, sasaran yang akan dicapai melalui kegiatan ini adalah: 1) Tersusunnya Prosedur Operasional Baku atau Standard Operational Procedure (SOP) dan Good Agriculture Practice (GAP) produksi bibit buah nusantara, 2) Diterapkannya teknologi terbaru dalam produksi bibit buah nusantara, 3) Terselenggaranya sosialisasi dan pelatihan kepada para penangkar di berbagai sentra produksi, 4) Teridentifikasinya dan terseleksinya pohon induk yang akan dijadikan sumber entres, 5) Terseleksinya penangkar yang dapat dijadikan sebagai mitra pembibitan buah skala nasional, 6) Terlaksananya produksi bibit yang terstandarisasi.

Kegiatan dan output yang diharapkan tercapai tahun 2019

Kegiatan

Output
Penguatan network/jaringan manajemen produksi dan hub berbasis database dan IT 1.  Network/jaringan produksi nursery yang terintegrasi dan berbasis IT2.  Network/jaringan 3 hub dan integrated system di dalam web www.botaniseedipb.com
Penguatan pusat nursery buah nusantara berbasis modern marketing system Pusat nursery buah nusantara yang semakin kuat di Ciater, Subang yang diindasikan dengan profit naik 200%
Pembangunan dan penguatan percontohan orchard dan orchard mini nuah varietas unggul 1.    Orchard Subang 20 Ha2.    Mini orchard bogor 2 Ha

3.    New area 5 Ha

Penguatan layanan teaching industry untuk sertifikasi  kompetensi/profesi 1.    Batch 1: layanan sertifikasi keprofesian untuk manajemen nursery2.    Batch 2: layanan sertifikasi keprofesian untuk manajemen nursery
Sosialisasi, promosi/edukasi pengembangan orchard buah

1.    jumlah pemerintah daerah, mitra, swasta yang mengembangankan orchard meningkat (15 pemkab tersosialsiasi dan 21 penguasaha swasta)

2.    minimal 3-4 PKS dengan mitra