Pepaya Sukma

Pepaya Sukma – Pepaya dengan potensi hasil 50-76 ton

Varietas Pepaya Sukma Sukabumi merupakan varietas pepaya yang dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai medium dengan ketinggian 100-700 meter di atas permukaan laut.


Pepaya ini dikembangkan atas kerjasama Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat dengan Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) LPPM IPB, dimana pemulianya adalah Prof. Dr. Sriani Sujiprihati dan Tim. Varietas ini telah dilepas oleh Menteri Pertanian RI pada tanggal 12 Otober 2009.

Buah pepaya  berukuran besar dan memiliki bobot sekitar 2,4-3.1 kilogram per buah, berbentuk bulat lonjong, dengan diameter buah sekitar 13 cm. Ciri-ciri buah pepaya Sukma yang lainnya adalah daging buahnya berwarna merah jingga dengan rasa manis dan kulit buah berwarna hijau tua semburat jingga. Produktivitas varietas ini cukup tinggi yaitu 50 – 76 ton per hektar per tahun.

Pepaya Arum Bogor

Pepaya Arum Bogor (IPB 1) – Si Mini yang Tak Berbau “Burung”

Varietas yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman sejak 1 Agustus 2007 ini merupakan hasil penelitian PKHT oleh pemulia Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS. bersama tim.

Buah berukuran kecil dan lonjong, daging buah berwarna jingga kemerahan, serta memiliki bobot sekitar 600 gram dengan tingkat kemanisan mencapai 13° brix dan kadar vitamin C sebesar 82 mg/100 g buah.

Pepaya yang satu ini mempunyai keunikan dibanding pepaya lain, yakni dagingnya yang tidak berbau “burung” yang banyak disukai konsumen.

GOODBYE TO GAMBOGE DISORDER

Penyakit getah kuning (gamboge disorder) saat ini masih menjadi masalah utama pada industri buah manggis di Indonesia. Getah kuning merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu buah sehingga tidak layak ekspor.

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, M.Sc ialah penemu inovasi yang dapat mengendalikan dan menemukan penyebab penyakit getah kuning pada buah manggis.

Berdasarkan penelitiannya, aplikasi Kalsium dan Boron di daerah perakaran tanaman manggis pada fase perkembangan buah dapat menurunkan cemaran getah kuning.

Kelebihan dari inovasi ini ialah dapat meningkatkan mutu buah dan memperbesar potensi ekspor dengan bahan baku yang murah serta mudah didapat.

Penelitian pendukung: Control of gamboge disorder and improved quality of mangosteen fruit through application of two calcium sources in different dosage

LEUNCA (Solanum ningrum)

Nama Umum :

Leunca (Sunda), Ranti (Jawa), anti, Bobosa (Maluku)

Deskripsi :

Herba tahunan tegak. Tanaman ini termasuk ke dalam golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Memiliki akar tunggang dengan warna putih kocoklatan. Batang tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau.

Kegunaan :

Diketahui bahwa leunca (Solanum nigrum L.) mengandung bahan sebagai antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri (Heiser 1969; Vogel 1990). Menurut Akhtar dan Mohammad (1989) bahwa serbuk dari tanaman dapat sebagai ulcerogenik. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai antimalaria (Watt dan Breyer-Brandwijk,1962)

Budidaya :

Tanaman S. ningrum menyukai matahari penuh, meliki pH optimum 6-6.5, dan sensitive terhadap kekeringan. Bahan perbanyakan menggunakan biji atau stek batang berukuran 20-20 cm. metode penanaman dengan menyebar benih langsung atau ditransplant saat bibit berumur 4-6 minggu. Panen daun atau pucuk pertama dilakukan pada 40-60 hari setelah tanam.