Cabai merupakan komoditas hortikultura strategis di Indonesia yang memiliki dampak yang kuat pada inflasi, karena dikonsumsi sebagian besar penduduk. Permasalahan utama komoditas ini adalah ketidaksesuaian sebaran waktu, tempat, jumlah produksi dan konsumsi bulanan, kurangnya lahan subur dan sesuai, serta anomali cuaca akibat perubahan iklim global. Cabai rawit merupakan komoditas hortikultura yang memiliki periode panen yang panjang sehingga sangat rentan terhadap anomali iklim. Adanya perubahan iklim yang sangat drastis, menyebabkan tanaman cabai rawit di beberapa sentra produksi mengalami kegagalan panen yang berakibat terhadap berkurangnya pasokan cabai nasional. Disamping itu kertersediaan lahan dengan kesesuaian tinggi berpengaruh besar terhadap produksi cabai nasional.
Kegiatan pengembangan varietas cabai rawit dilakukan untuk mengatasi permasalahan rendahnya produktivitas dan tingginya biaya produksi. Permasalahan anomali iklim dapat diatasi dengan pengembangan varietas cabai rawit berumur panen pendek. Pemanfaatan lahan dengan tingkat salinitas tinggi untuk produksi cabai dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi masalah berkurangnya lahan subur di Indonesia. Pengembangan varietas cabai rawit toleran salinitas saat ini penting untuk meningkatkan produktivitas cabai di lahan salin. Varietas-varietas ini diharapkan dapat menjadi substitusi impor serta meningkatkan nilai tambah cabai rawit yang akan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat petani.
Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT), Institut Pertanian Bogor (IPB) telah berhasil mengakuisis plasma nutfah cabai rawit pada penelitian sebelumnya. Hasil evaluasi dan karakterisasi plasma nutfah tersebut ialah varietas yang memiliki periode panen pendek yaitu varietas Lobita, dan varietas yang toleran salinitas yaitu varietas Bonita. Dengan demikian, penelitian cabai rawit ini telah mencapai Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) Level 7. Saat ini kedua varietas belum terdaftar pada PVTPP. Harapannya melalui penelitian ini kedua varietas dapat didaftarkan dan selanjutnya didiseminasikan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan penuh oleh masyarakat khususnya petani.
Tujuan umum penelitian ini adalah meningkatkan ketersediaan benih dan varietas cabai rawit bermutu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani cabai Indonesia. Tujuan khusus penelitian ini yaitu: 1) pendaftaran varietas cabai rawit dengan periode panen pendek serta varietas cabai rawit toleran salinitas; 2) produksi massal benih sumber varietas unggul cabai rawit; dan 3) pengembangan Standard Operating Procedure (SOP) produksi cabai rawit. Luaran yang telah dicapai dari kegiatan ini adalah satu varietas cabai rawit Bonita yang sudah dilepas oleh Mentri Pertanian dengan SK nomor 343/Kpts/SR.130/D/IV/2021, benih cabai rawit BONITA sebanyak 5 kg, satu artikel jurnal pada Jurnal Agronomi Indonesia. Selain itu telah dilakukan uji keunggulan calon varietas cabai rawit LOBITA, dan sedang proses uji kebenaran cabai rawit LOBITA.
Gambar 1. Cabai rawit BONITA
Gambar 2. Keragaan pertanaman produksi benih sebar cabai rawit LOBITA di kebun percobaan PKHT Pasirkuda Bogor