Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor (IPB University) melakukan panen bawang merah hasil diseminasi riset varietas unggulan di Kabupaten Blitar.
Panen dilakukan di lokasi demfarm yang dikembangkan bersama dengan mitra setempat melalui Program Prioritas Riset Nasional (PRN).
Panen bawang merah ini dihadiri oleh Tim Peneliti PRN Bawang Merah yang diketuai oleh Prof.MA Chozin, Kepala PKHT IPB University Dr. Awang Maharijaya, hingga pejabat local di Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar.
Menurut Awang, PKHT IPB University mengembangkan demplot farm (demfarm) bawang merah di beberapa lokasi, yaitu Kabupaten Blitar, Jawa Timur (1 hektare), Kabupaten Tegal (0,5 hektare) dan Kabupaten Kebumen (2.000 meter persegi) serta Kabupaten Kuningan (1 hektare).
“Panen ini merupakan bagian dari rangkaian uji coba dan diseminasi hasil riset varietas unggul dan teknologi produksi bawang merah,” ujar Awang seperti dikutip dari situs resmi IPB University, Senin (31/01/2022).
Varietas yang ditanam adalah varietas yang dikembangkan oleh PKHT IPB University, yaitu Tajuk (ditanam di Blitar, Kebumen, Tegal) dan SS Sakato (ditanam di Kebumen dan Kuningan).
“Diharapkan dengan demfarm ini, masyarakat tertarik menggunakan varietas unggul yang telah dihasilkan oleh PKHT IPB University sebagai alternatif jenis bawang merah yang dikembangkan oleh masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Nur, petani yang lahannya menjadi lokasi demplot, produksi bawang merah yang dikembangkan ini sangat bagus.
“Produksinya mencapai 17 ton—20 ton per hektare (berat basah). Varietas yang ditanam adalah Tajuk. Selain produksinya yang tinggi, keunggulan bawang adalah kurang disukai oleh ulat bawang [Spodoptera exigua] sehingga serangan hama ulat bawang relatif rendah,” ujarnya.