Permasalahan budidaya tanaman pepaya seperti varietas Callina yaitu sulitnya mendapatkan tanaman pepaya true to type dan menentukan jenis kelamin asal biji pada fase bibit karena tingginya keragaman fenotipe dalam populasi, antar populasi serta antar generasi. Hal seperti ini juga dialami oleh BPTP Provinsi Kalimantan Barat dalam perbanyakan pepaya tipe hawaii secara generatif di Kebun Percobaan Sei Kakap. Keragaman fenotipe dapat dikurangi melalui perbanyakan klonal dari tanaman hermaprodit melalui in vitro maupun ex vivo. Perbanyakan tanaman secara in vitro diawali dengan proses sterilisasi eksplan yaitu merendam eksplan dalam NaOCl bertingkat yaitu 30% selama 5 menit, 15% selama 15 menit dan 5% selama 5 menit, dilanjutkan merendam dalam antibiotic Rifampicin 450 g/l dalam 200 ml aquadest steril selama 15 menit dapat mengurangi kontaminasi hingga mencapai 70%. Inisiasi tunas aksilar pepaya Caliso, Callina dan Sukma dilakukan pada media MS dengan menambahkan 1.0 mg/l BA + 0.05 mg/l NAA. Varietas Caliso adalah varietas tercepat dalam munculnya tunas yaitu pada umur 6 hari setelah tanam eksplan (HST) sebanyak 6 tunas per eksplan, sedangkan tunas lateral in vitro varietas Sukma muncul setelah 13 HST dengan 2 buah tunas per eksplan, dan pada varietas Callina tunas lateral muncul pada 8 HST sebanyak 2 tunas per eksplan. Kalus embriogenik pada perbanyakan embrio somatik pepaya Callina memiliki ciri struktur kalus remah transparan, berair dan kekuningan pada penggunaan media dasar MS dengan perlakuan 2,4-D 9.05 μM + 30 g/l glukosa dan 2,4-D 22.6 μM + 30 g/l glukosa. Kalus embrio somatik pepaya varietas Callina membentuk tahap kotiledon (cotyledonary shape) pada umur 3 bulan setelah inisiasi dengan menggunakan media 2,4-D 5 mg L-1 dan gula 30 g L-1. Perbanyakan klonal juga dapat dilakukan dengan pembiakan vegetative konvensional melalui penyambungan (grafting). Persentase keberhasilan penyambungan untuk batang atas Callina dan batang bawah tipe papaya liar liar (CL) mencapai 57.04-95.56%, keberhasilan sambungan batang atas Callina dengan batang bawah Sukma (CB) mencapai 53.97-80.16%, dan batang atas Callina dengan batang bawah pepaya Dieng (CD) mencapai 8.33-72.22%. Tunas Agro Mandiri Bogor merupakan salah satu penangkar benih yang melakukan perbanyakan pepaya secara grafting. Informasi teknologi perbanyakan bibit pepaya baik secara in vitro maupun ex vitro merupakan teknologi yang dapat diterapkan di tingkat petani untuk meningkatkan produksi tanaman pepaya true to type.
Pengembangan Pepaya True To Type Koleksi Pkht Lppm Ipb Melalui Protokol Perbanyakan Klonal Secara Teknologi Konvensional Dan Kultur Jaringan
Posted in Kegiatan.