Nama umum : Gelang (Sunda), Krokot (Jawa), Sereyan (Madura), jalu-jalu kiki (Maluku).
Deskripsi :
Tanaman krokot merupakan terna banyak mengandung air, tumbuh tegak atau sebagian/ seluruh bagian tanaman merayap di permukaan tanah tanpa keluar akar dari bagian tanaman yang merayap tersebut. Batangnya bulat dan warnanya cokelat keunguan, panjangnya dapat mencapai 50 cm.
Kegunaan :
Untuk obat luar, terna segar dapat sebagai obat bisul, ekzema, borok, erysipelas, luka bakar, penyakit ku-lit, gigitan ular dan serangga.Untuk obat dalam (oral) herba krokot banyak sekali digunakan sebagai obat tradisional, antaralain : untuk pengobatan disentri, diare akut, radang akut usus buntu (appendicitis acuta), radang payu dara (mastitis), wasir berdarah (hemorrhoidal bleeding), badan pegal-pegal dan sakit (rheumatism), keputihan, gang-guan sistem saluran kencing, sakit kuning (hepatitis), cacingan dan sesak napas digunakan biji/ buahnya, obat masuk angin, diabet, influensa, herpes, liver, gonorrhea, penyakit kelamin, anthrax, tumor,sakit gigi, stroke dan meningkatkan kecerdasan, sebagai tonikum, memperlancar peredaran darah, penguat jantung, bakterisida.
Pucuk muda dimakan mentah, direbus, atau dikeringkan.
Budidaya :
Bahan tanam P. orelacea adalah benih atau stek batang berukuran 10 cm. metode penanaman adalah ditanam langsung kemudian ditutup oleh kompos. Sejak tanam sampai panen pertama adalah 20-30 hari. Cara panen dengan memanen sekaligus atau pun degan panen pucuknya saja setiap 2-3 minggu.