KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)

Nama Umum :

Kacang parang, koro bedog, kacang mekah, koro bendo, krandang (Jawa Tengah), dan koang (Jawa Barat), koro wedung (Madura), kacang kayu (Sumatera Barat)

Deskripsi :

Merupakan tanaman perdu yang merambat atau setengah merambat. Bentuk buahnya besar, panjang, dan pipih seperti pedang. Warnanya putih kekuning-kuningan dan aromanya agak langu. Batangnya pendek besar dan daunnya hijau, lebar dan tebal. Bunganya berwarna putih kebiru – biruan. Bijinya banyak mengandung HCN.

Kegunaan :

Buah muda dapat disayur atau dilalap, sedangkan bijinya dapat diolah menjadi tempe.atau tauge.

Budidaya :

Koro pedang ditanam dengan menggunakan benih. Penanaman benih langsung dilahan tanpa persemaian dengan jumlah 2 benih per lubang. Kebutuhan benihnya sekitar 80 kg / ha. Jarak tanam yang dapat digunakan adalah 40 cm x 50 cm atau 40 cm x 75 cm. Pemupukan awal diberikan pada saat tanaman sudah berkecambah, yaitu 110 kg/ha Urea, TSP 120 kg/ha TSP, dan 40 kg/ha KCl. Pemupukan diberikan dilarikan yang dibuat disamping baris tanaman. Pemberian ajir dapat dilakukan saat tinggi tanaman sudah mencapai 25 cm. Buah muda dapat dipanen setelah tanaman berusia 5 bulan.

Posted in Sayuran Indigenous, Sayuran Indigenous.