ECENG (Monochoria vaginalis)

eceng1 eceng

 

 

 

 

 

Nama Umum : Eceng padi, wewehan (Jawa), eceng leutik (Sunda)

Deskripsi : Tanaman terna akuatik tahunan. Batangnya menjalar atau tegak. Petiol dapat mencapai 50 cm. Daunnya tersusun membentuk lingkaran atau spiral.

Kegunaan : Daun dan tangkai dapat dimakan setelah direbus, bunga dapat dimakan segar.

Budidaya :

Menyukai cahaya penuh, toleran terhadap kondisi tergenang dan sensitive terhadap kekeringan. pH optimum 5.0-6.5

Biasanya tidak dibudidaya, hanya dilakukan pengumpulan. Untuk budidaya, dapat diperbanyak dengan benih maupun dengan tunas. Tempat tanam harus dijaga tetap basah. Waktu tanam hingga panen adalah 30 hari. Panen dengan cara mencabut seluruh tanaman hingga akar.

Pengembangan Bawang Merah

Pengembangan Bawang Merah Nasional dalam Upaya Mendukung Ketahanan Pangan untuk Antisipasi Perubahan Iklim dalam Upaya Mendukung Ketahanan Pangan untuk Antisipasi Perubahan Iklim

Pengembangan teknologi budidaya bawang merah yang adaptif terhadap perubahan iklim global menggunakan metode pengembangan teknologi budidaya, optimasi pemupukan kalium pada bawang merah di tanah latosol Tajur, dan pemanfaatan residu P dan K pada tanah-tanah pertanian intensif. Pengembangan teknologi pengendalian hama dan penyakit terpadu biointensif bawang merah menghadapi perubahan iklim global menggunakan metode deteksi dan eliminasi virus pada umbi bawang merah. Sample yang digunakan sebanyak 12 varietas bawang merah diperoleh dari Cirebon, Brebes, Majalengka, Kuningan, dan Bandung.

Pengembangan teknologi penyimpanan jangka panjang bawang merah segar pada suhu rendah untuk mengantisipasi fluktuasi produksi sebagai akibat dari perubahan iklim menggunakan metode pengaruh pemberian aliran udara terhadap daya simpan benih umbi bawang merah dan pengaruh penyimpanan suhu rendah benih bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pertumbuhan benih. Ukuran umbi dan penyimpanan pada suhu rendah memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bawang merah yang ditunjukkan dengan perbedaan daya tumbuh, tinggi, jumlah daun, dan persentase berbunga. Pemodelan teknologi produksi yang telah berhasil dilakukan yaitu pembuatan bubuk, pasta, dan minyak bawang merah. Pengolahan bawang merah tersebut dapat mempertahankan mutu bawang merah dalam jangka waktu yang lebih lama. Bubuk dan pasta bawang merah biasanya digunakan sebagai bumbu dasar masakan. Pasta bawang merah adalah produk olahan dari bawang merah dengan bentuk plastis seperti margarin atau mentega. Minyak bawang merah merupakan sejenis bumbu instant yang dapat digunakan pada mie instant, bubur ayam, dan makanan lainnya. Uraian pengembangan sentra produksi bawang merah di Indonesia melalui pemberdayaan petani dan diversifikasi sentra produksi umbi bawang merah konsumsi dan bibit diawali dengan mendeskripsikan kondisi produksi bawang merah secara nasional di Indonesia, dan 10 provinsi serta 10 kabupaten.

bawang

Koleksi dan karekaterisasi bawang merah

bawang merah

Pengembangan benih TSS

Ketahanan Biokimia Tanaman Cabai terhadap Begomovirus Penyebab Penyakit Daun Keriting Kuning

Abstrak. Mekanisme ketahanan tanaman secara biokimia terhadap infeksi patogen dapat dievaluasi melalui pengukuran aktivitas enzim peroksidase dan akumulasi asam salisilat. Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi mengenai mekanisme ketahanan tanaman cabai secara biokimia ketika terinfeksi Pepper yellow leaf curl Begomovirus (PYLCV) penyebab penyakit daun keriting kuning. Inokulasi PYLCV dilakukan melalui serangga vektor Bemisia tabaci. Akumulasi asam salisilat dan enzim peroksidase pada 6 genotipe cabai (35C2, IPB C15, IPB C26, IPB C10, IPB C14, dan IPB C12) diukur 120 jam setelah inokulasi (JSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi asam salisilat dan konsentrasi enzim peroksidase meningkat pada tanaman yang terinfeksi virus. Peningkatan yang terjadi cenderung lebih tinggi pada genotipe rentan (35C2, IPB C15, IPB C26) dibandingkan dengan genotipe tahan (IPB C12). Terdapat korelasi positif antara ketahanan biokimia (akumulasi asam salisilat) dan ketahanan struktural (panjang sel palisade).

Kata kunci: asam salisilat, Begomovirus, enzim peroksidase, mekanisme ketahanan, Pepper yellow leaf curl virus

Selengkapnya

Selamat Datang

Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) merupakan pusat penelitian di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat – Institut Pertanian Bogor (LPPM – IPB) yang memiliki mandat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS), dan sumberdaya manusia untuk menggerakkan mata rantai agribisnis dan agroindustri hortikultura Indonesia.

Kepala : Dr. Ir. Darda Efendi, MSi

Sekretaris : Dr. Awang Maharijaya, SP, MSi