Pepaya Arum Bogor

Pepaya Arum Bogor (IPB 1) – Si Mini yang Tak Berbau “Burung”

Varietas yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman sejak 1 Agustus 2007 ini merupakan hasil penelitian PKHT oleh pemulia Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS. bersama tim.

Buah berukuran kecil dan lonjong, daging buah berwarna jingga kemerahan, serta memiliki bobot sekitar 600 gram dengan tingkat kemanisan mencapai 13° brix dan kadar vitamin C sebesar 82 mg/100 g buah.

Pepaya yang satu ini mempunyai keunikan dibanding pepaya lain, yakni dagingnya yang tidak berbau “burung” yang banyak disukai konsumen.

GOODBYE TO GAMBOGE DISORDER

Penyakit getah kuning (gamboge disorder) saat ini masih menjadi masalah utama pada industri buah manggis di Indonesia. Getah kuning merupakan salah satu penyebab rendahnya mutu buah sehingga tidak layak ekspor.

Prof. Dr. Ir. Roedhy Poerwanto, M.Sc ialah penemu inovasi yang dapat mengendalikan dan menemukan penyebab penyakit getah kuning pada buah manggis.

Berdasarkan penelitiannya, aplikasi Kalsium dan Boron di daerah perakaran tanaman manggis pada fase perkembangan buah dapat menurunkan cemaran getah kuning.

Kelebihan dari inovasi ini ialah dapat meningkatkan mutu buah dan memperbesar potensi ekspor dengan bahan baku yang murah serta mudah didapat.

Penelitian pendukung: Control of gamboge disorder and improved quality of mangosteen fruit through application of two calcium sources in different dosage

Pepaya Carisya (IPB 3)

Pepaya Carisya (IPB 3)

Varietas Carisya merupakan varietas pepaya yang dikembangkan Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS. beserta tim Pusat Kajian Hortikultura Tropika. Varietas ini telah dilepas oleh Menteri Pertanian RI pada tahun 2010.

Dengan karakteristik daging buah tebal, berwarna jingga kemerahan dan kadar gula yang dapat mencapai 14o brix, varietas ini mampu menarik minat konsumen buah-buahan lokal.

Berbeda dengan Callina, pepaya ini memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu berbobot rata-rata 500-600 gram per buah dan bentuk yang lonjong.

Cara mengonsumsi buah ini juga sangat praktis. Tidak perlu mengupas kulit buah dan memotong kecil2 daging buah, konsumen dapat langsung menikmati dengan cara membelah dua dan kemudian menggunakan sendok.

Pepaya Callina bukan pepaya impor!

Pepaya Callina (IPB 9) – bukan pepaya impor!

Pepaya yang berbentuk silindris dengan bobot rata-rata 1 kilogram ini banyak diminati masyarakat karena ukurannya tidak terlalu besar sehingga lebih praktis untuk dikonsumsi.

Rasa yang manis, tekstur yang renyah dengan warna daging jingga cerah mampu meningkatkan minat petani lokal Indonesia untuk membudidayakan buah tropis ini. Selain itu, pepaya Callina dapat bertahan lama hingga 1 minggu pada suhu ruang.

Sayangnya masih banyak yang salah menyebut bahwa pepaya ini adalah pepaya impor asal California.

Faktanya, pepaya Callina merupakan hasil pemuliaan Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS. beserta tim dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika selama 7 tahun dan telah dilepas pada tanggal 26 Mei 2010.

artikel terkait:

Brand Pepaya Calina

Pepaya Callina (IPB-9)

https://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/11/07/27/loyssl-siapa-bilang-pepaya-california-dari-as-pakar-ipb-yang-merekayasa-kok

https://nasional.kompas.com/read/2010/06/24/09412136/Sriani..Memuliakan.Buah.Tropika