Pengembangan Pepaya

Pengembangan Varietas Pepaya Baru dalam Rangka Peningkatan Dayasaing Produk Hortikultura Indonesia

Pepaya hasil penelitian Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB sejak tahun 2000 yaitu Varietas Arum Bogor, Prima Bogor, Carisya, Sukma dan Callina. Penelitian bertujuan menghasilkan varietas baru pepaya, mengembangkan standar operasi prosedur (SOP) budidaya varietas baru, memperoleh metode penyimpanan plasma nutfah/benih dalam waktu jangka panjang, dan proses penyediaan benih untuk persiapan diseminasi. Tahap kegiatan meliputi penyimpanan plasma nutfah/benih dalam jangka waktu yang panjang melalui kegiatan kultur jaringan, pembentukan pohon induk, pengujian kebenaran dan keunggulan varietas, pengembangan teknik budidaya dan produksi benihnya serta diseminasi benih. Tipe pepaya yang akan dihasilkan adalah tipe kecil, rasa manis dan memiliki daya simpan tinggi, sehingga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

 Eksplorasi dilakukan ke Pontianak Kalimantan Barat melalui BPTP Kalimantan Barat. Pepaya hasil eksplorasi di Pontianak dan sekitarnya menunjukan adanya variasi dalam bentuk, ukuran, warna daging buah, dan bentuk rongga buah.

Pepaya Caliso di Kebun Percobaan Pasir Kuda ditanam sejak tanggal 8 Oktober 2014, dengan jumlah populasi awal 72 tanaman, sedangkan di Kebun Percobaan Tajur populasi Caliso sebanyak 63 tanaman yang ditanam pada tanggal 8 September 2014. Benih pepaya Caliso berasal dari Pontianak Kalimantan Barat. Tinggi tanaman pada umur 8 bulan setelah tanam rata-rata mencapai 176.71 cm dan 143.27 cm, sedangkan jumlah buah pada tanaman hermaprodit untuk kedua kebun tidak berbeda. Karakter tanaman betina pun menunjukan karakter yang tidak jauh berbeda, hanya saja jumlah pepaya betina di Kebun Tajur lebih banyak dibandingkan dengan hermaprodit.

Keragaan tanaman betina (A), tanaman hermaprodit (B), daun (C), tangkai daun (D), batang (E), bunga betina (F), bunga hermaprodit (G), buah betina (H) dan buah hermaprodit (I).

Posted in Kegiatan, Kegiatan.